Istilah
Era Global dan Era Globalisasi sudah akrab di telinga kita ketika
orang lain menyebutkan kata-kata itu
atau sudah melekat pada mulut kita ketika mengucapkan kata-kata itu. Dalam
konteks wacana tertulis pun, dua kata itu sering kita baca. Sepintas kata global
dan globalisasi itu memang dapat dipahami tetapi sebenarnya dua kata
itu dapat dipersoalkan jika keduanya
dipandang dari ketepatan makna. Dalam praktik berbahasa baik bahasa lisan
maupun bahasa tulis dua bentuk itu tampaknya bersaing. Dalam pengamatan kami
terhadap tindak berbahasa khususnya yang tertuang dalam media massa bentuk yang
paling dominan atau tinggi frekuensi penggunaannya adalah bentuk era
globalisasi.
Orang
atau pemerhati bahasa pada akhirnya sampai pada pertanyaan perihal bentuk yang
tepat ketika digunakan dalam aktivitas berbahasa baik dalam konteks komunikasi
biasa maupun dalam konteks komunikasi resmi. Untuk menjawab persoalan seperti
ini, kami mengajak kita untuk mencermati kalimat (a) s.d. (e) berikut:
(a)
Era
globalisasi mengharuskan orang berkompetisi secara profesional.
(b) Kini tidak ada lagi aspek kehidupan tanpa
pengaruh era globalisasi.
(c)
Tantangan
globalisasi terasa di mana-mana.
(d) Perdagangan bebas akan berlangsung pada
era global.
(e)
Perkembangan
dunia komunikasi menjadi ciri era global.
Dalam
pengertian yang biasa pemakaian dua bentuk ‘era globalisasi dan era global’
hampir sulit dibedakan. Pemakai bahasa biasanya memaknai dua kata itu secara
sama atau sejajar. Padahal, jika kita melihat bentuk lahiriah kata globalisasi
dan kata global maka akan jelas bagi kita bahwa dua kata itu berbeda. Kedua
kata tersebut memang mengacu pada bentuk
dasar yang sama. Kata ‘global’ merupakan bentuk dasar sedangkan kata ‘globalisasi’ merupakan bentuk turunan
yang dibentuk dalam proses morfologis. Sebagai dasar untuk memahami masalah
ini, perlu kiranya kita merunut bentuk dasar itu.
Kata
global secara leksikal berarti seluruhnya, menyeluruh, garis besar umumnya,
kotornya,secara utuh. Dari bentuk itu dapat diturunkan bentuk globaliasi yang
berarti pengglobalan seluruh aspek kehidupan; perwujudan perubahan secara
menyeluruh di segala aspek kehidupan. Selain itu kita jumpai bentuk turunan
lainnya seperti globalitas yang berarti keglobalan; keadaan menyeluruh;
keseluruhan; bersifat menyeluruh (Partanto,1994:203).
Dalam
Kamus Bahasa Latin kita temukan kata globus
yang berarti bulatan, globe bulatan bumi. Bentuk globus
menurunkana bentuk globare berarti gulungan, membuat gulungan; globatio
berarti penggulungan; globeus berarti bulatan bumi (Verhoeven, 1969:451).
Runutan pada tataran leksikal ini perlu sebelum kita melihatnya dalam konteks
morfologis. Bentuk globalisasi merupakan bentuk yang diasalkan setelah bentuk
dasar global mengalami proses morfologis dengan afiks akhiran –isasi. Akhiran
–isasi yang diadaptasikan dari bentuk asing yang bernosi menyatakan proses
me-.
Dengan
demikian kalau kita jumpai bentuk
globalisasi sama dengan kita menjumpai bentuk
sosialisasi, nasionalisasi, privatisasi yang masing-masing paralel
dengan makna mengglobalkan; proses menyosialkan; proses menasionalkan; proses
memprivatkan. Dengan demikian, jika kita
mengatakan era globalisasi sama artinya kita mengatakan era proses mengglobalkan;
proses menyejagatkan (menjadikan satu jagat). Di sini, acuan maknanya pada kata
berkategori verba. Sementara itu, makna yang disarankan dalam pemakaian bentuk
global dan globalisasi justru mengacu pada kata berkategori Adjektif (kata yang
menyatakan sifat).
Pengertian
yang diasalkan pada kata Latin di atas menegaskan bahwa bentuk global itu
mengacu pada bentuk dasar globus dengan acuan pada jagat raya. Bentuk global
dapat dikatakan sebagai penyifatan
terhadap bentuk globus, yang berarti bersifat kesejagatan. Bentuk
globalisasi berarti proses menyejagatkan (menjadikan satu jagat). Kita tentuk
dapat menyimpulkan bahwa bentuk dan pemakaian era global tampaknya lebih tepat
dibandingkan dengan bentuk era
globalisasi. Hal yang mau ditekankan berkaitan dengan sifat kesejagatan dan
bukan proses menyejagatkan.
Dengan
kesimpulan seperti ini, tentu kita dapat mempersoalkan sekaligus menilai
ketepatan pemakaian kata era yang mendahului kata globalisasi dan kata global
pada contoh (a) s.d. (e) di atas. Penggunaan kata era pada kalimat (a), dan
(b) menjadi tidak tepat. Mengapa? Karena
hal yang mau dikatakan menyatakan proses dan itu pasti terjadi dalam waktu.
Oleh karena itu, keterangan waktu ‘era’ pada kalimat (a) dan (b) dinilai
mubazir atau berlebihan. Kalimat (c) dapat diterima. Sementara itu, penggunaan
kata era pada kalimat (d) dan (e) tepat dan diterima karena keterangan waktu
itu menyatakan sifat yang dirasakan
dalam penggalan waktu tertentu. Kalimat (a) dan (b) dapat diubah menjadi
seperti kalimat (f) dan (g) berikut ini:
(f)
Globalisasi
mengharuskan orang berkompetisi secara profesional.
(g) Kini tidak ada lagi aspek kehidupan tanpa
pengaruh globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar