70.
Ke, Pada, dan Kepada
Judul
Rubrik Bahasa pada kesempatan ini terbentuk dari tiga kata masing-masing: ke,
pada, dan kepada. Dalam bahasa Indonesia, ketiga kata tersebut
digolongkan ke dalam satu kategori kata yaitu kata depan (preposisi). Di samping ketiga kata
depan ini, kita temukan juga kata depan lainnya seperti: di, dalam, atas,
antara, terhadap, dari, daripada, sejak, sampai, hingga, oleh, dengan,
untuk, buat, bagi, guna, demi, akan, tentang, karena, dan berkat. Ulasan ini hanya terbatas pada kata depan
ke, pada, dan kepada.
Penggunaan ketiga jenis kata depan
(preposisi) ini dalam kalimat terlihat pada contoh (a) s.d. (h) berikut ini:
(a)
Tanah-tanah
sudah dijual ke perorangan saat orang kecanduan judi KuponPutih.
(b)
Gadis
itu dikembalikan ke orangtuanya setelah diperiksa pihak berwajib.
(c)
Mendengar
laporan penganiayaan itu, pemuda itu mengadu ke polisi.
(d)
Ia
mengembalikan barang pinjaman itu pada pemiliknya.
(e)
Barang
yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan pada pemilik toko.
(f)
Mengemis
pada orang kaya dilakukan mereka yang bermental budak.
(g)
Suasana
kelas yang kacau tidak dapat membawa seseorang kepada kesuksesan.
(h)
Sikap
hidup yang tidak hemat membawa seseorang kepada penderitaan.
Berhadapan
dengan sederetan contoh di atas kita akan mempersoalkan ketepatan pemakaian
ketiga preposisi itu. Pertanyaan kuncinya: apakah penempatan preposisi itu
sudah tepat menurut kaidah kebahasaan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita mau
tidak mau harus menelaah kembali hakikat masing-masing preposisi itu dalam
konteks disiplin kebahasaan. Artinya, melihat ciri setiap preposisi itu dan
pola penggunaannya dalam kalimat.
Preposisi
ke umumnya digunakan dengan empat ketentuan berdasarkan
makna yang embannya yaitu (a) menyatakan 'tempat tujuan' digunakan di depan
kata benda yang menjadikan benda itu sebagai keterangan tempat. Contoh: TKI
ilegal itu dideportasi ke Australia. (b) menyatakan 'tempat
tujuan' dengan lebih tepat, preposisi ke dapat diikuti dengan kata yang
menunjukkan bagian dari tempat yang dimaksud. Contoh: Ronaldo menggiring bola ke
daerah gawang. (c) menyatakan keadaan 'gerak' atau 'bergerak' dipakai di
depan kata benda tempat. Contoh: Banyak wisatawan yang datang ke
Pulau Komodo. (d) Preposisi ke
tidak boleh digunakan di depan kata benda yang mengacu kepada orang termasuk
kata ganti orang. Contoh terlihat jelas pada kutipan kalimat (a) s.d. (c) di
atas.
Preposisi
‘pada’ digunakan dengan empat
aturan berdasarkan makna preposisi itu (a) menyatakan 'tempat berada'
digunakan di depan kata benda yang menyatakan orang. Contoh: Bukunya
dititipkan pada teman kelasnya. (b) menyatakan 'tempat'
digunakan di depan kata benda atau frase benda sekaligus sebagai varian dari
kata depan di. Contoh: Ibu Paulin Ndahur bekerja pada
Yayasan Sukma. (c) menyatakan "waktu tertentu" atau
"saat" dipakai di depan kata benda waktu yang menyatakan saat atau
masanya sangat terbatas. Contoh: Jembatan Wae Bobo boleh digunakan pada
bulan Februari 2004.(d) Preposisi pada tidak digunakan di depan
objek untuk kalimat yang predikatnya mengandung pengertian 'tertuju terhadap
sesuatu yang bercorak human (manusia).
Jika ditempatkan di depan kata
bercorak human (orang) pada harus diganti dengan kepada. Kalimat
(d) s.d. (f) di atas dapat dipakai sebagai contoh.
Preposisi
‘kepada’ digunakan dengan kententuan berdasarkan maknanya (a) menyatakan
'tempat yang dituju' digunakan di depan kata benda orang atau yang
diorangkan sedangkan predikat kalimatnya berupa kata kerja yang
mengandung pengertian 'tertuju terhadap sesuatu'. Contoh: Kejahatan harus
dilaporkan kepada polisi. (b) menyatakan 'arah tempat yang tidak
sebenarnya' dipakai di depan kata benda yang menyatakan asas atau ajaran.
Contoh: Penjelasannya merujuk kepada ajaran agama.
Dengan
mengikuti uraian di atas, kita dapat menyimpulkan dan memastikan bahwa
penggunaan kata depan (preposisi) ke, pada, dan kepada,
dalam kalimat (a) s.d. (h) di atas semuanya salah. Bentuk kalimat yang benar
untuk semuanya seperti kalimat (i) s.d. (p) berikut ini.
(i)
Tanah-tanah
sudah dijual kepada perorangan saat orang kecanduan judi Kupon
Putih.
(j)
Gadis
itu dikembalikan kepada orangtuanya setelah diperiksa pihak
berwajib.
(k)
Mendengar
laporan penganiayaan itu, pemuda itu mengadu kepada polisi.
(l)
Ia
mengembalikan barang pinjaman itu kepada pemiliknya.
(m) Barang yang sudah dibeli tidak dapat
dikembalikan kepada pemilik toko.
(n)
Mengemis
kepada orang kaya dilakukan mereka yang bermental budak.
(o)
Suasana
kelas yang kacau tidak dapat membawa seseorang pada kesuksesan.
(p)
Sikap
hidup yang tidak hemat membawa seseorang pada penderitaan.
Sekarang kita telah mengetahui secara pasti kapan kita menggunakan
preposisi ‘ke’, ‘pada’, dan ‘kepada’
secara tepat dan benar. Marilah kita kembali KE norma bahasa yang
telah tertulis PADA buku
Pedoman EYD yang diberikan KEPADA kita.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar