Rabu, 08 Agustus 2012

Era Global - Era Globalisasi?


Istilah Era Global dan Era Globalisasi sudah akrab di telinga kita ketika orang  lain menyebutkan kata-kata itu atau sudah melekat pada mulut kita ketika mengucapkan kata-kata itu. Dalam konteks wacana tertulis pun, dua kata itu sering kita baca. Sepintas kata global dan globalisasi itu memang dapat dipahami tetapi sebenarnya dua kata itu  dapat dipersoalkan jika keduanya dipandang dari ketepatan makna. Dalam praktik berbahasa baik bahasa lisan maupun bahasa tulis dua bentuk itu tampaknya bersaing. Dalam pengamatan kami terhadap tindak berbahasa khususnya yang tertuang dalam media massa bentuk yang paling dominan atau tinggi frekuensi penggunaannya adalah bentuk era globalisasi.
Orang atau pemerhati bahasa pada akhirnya sampai pada pertanyaan perihal bentuk yang tepat ketika digunakan dalam aktivitas berbahasa baik dalam konteks komunikasi biasa maupun dalam konteks komunikasi resmi. Untuk menjawab persoalan seperti ini, kami mengajak kita untuk mencermati kalimat (a) s.d. (e) berikut:
(a)       Era globalisasi mengharuskan orang berkompetisi secara profesional.
(b)       Kini tidak ada lagi aspek kehidupan tanpa pengaruh  era globalisasi.
(c)        Tantangan globalisasi  terasa di mana-mana.
(d)       Perdagangan bebas akan berlangsung pada era global.
(e)        Perkembangan dunia komunikasi menjadi ciri era global.
Dalam pengertian yang biasa pemakaian dua bentuk ‘era globalisasi dan era global’ hampir sulit dibedakan. Pemakai bahasa biasanya memaknai dua kata itu secara sama atau sejajar. Padahal, jika kita melihat bentuk lahiriah kata globalisasi dan kata global maka akan jelas bagi kita bahwa dua kata itu berbeda. Kedua kata tersebut  memang mengacu pada bentuk dasar yang sama. Kata ‘global’ merupakan bentuk dasar sedangkan  kata ‘globalisasi’ merupakan bentuk turunan yang dibentuk dalam proses morfologis. Sebagai dasar untuk memahami masalah ini, perlu kiranya kita merunut bentuk dasar itu. 
Kata global secara leksikal berarti seluruhnya, menyeluruh, garis besar umumnya, kotornya,secara utuh. Dari bentuk itu dapat diturunkan bentuk globaliasi yang berarti pengglobalan seluruh aspek kehidupan; perwujudan perubahan secara menyeluruh di segala aspek kehidupan. Selain itu kita jumpai bentuk turunan lainnya seperti globalitas yang berarti keglobalan; keadaan menyeluruh; keseluruhan; bersifat menyeluruh (Partanto,1994:203).
Dalam Kamus  Bahasa Latin kita temukan kata globus yang berarti bulatan, globe bulatan bumi. Bentuk globus menurunkana bentuk globare berarti gulungan, membuat gulungan; globatio berarti penggulungan; globeus berarti bulatan bumi (Verhoeven, 1969:451). Runutan pada tataran leksikal ini perlu sebelum kita melihatnya dalam konteks morfologis. Bentuk globalisasi merupakan bentuk yang diasalkan setelah bentuk dasar global mengalami proses morfologis dengan afiks akhiran –isasi. Akhiran –isasi yang diadaptasikan dari bentuk asing yang bernosi menyatakan proses me-.
Dengan demikian kalau  kita jumpai bentuk globalisasi sama dengan kita menjumpai bentuk  sosialisasi, nasionalisasi, privatisasi yang masing-masing paralel dengan makna mengglobalkan; proses menyosialkan; proses menasionalkan; proses memprivatkan.  Dengan demikian, jika kita mengatakan era globalisasi sama artinya kita mengatakan era proses mengglobalkan; proses menyejagatkan (menjadikan satu jagat). Di sini, acuan maknanya pada kata berkategori verba. Sementara itu, makna yang disarankan dalam pemakaian bentuk global dan globalisasi justru mengacu pada kata berkategori Adjektif (kata yang menyatakan sifat).
Pengertian yang diasalkan pada kata Latin di atas menegaskan bahwa bentuk global itu mengacu pada bentuk dasar globus dengan acuan pada jagat raya. Bentuk global dapat dikatakan sebagai penyifatan  terhadap bentuk globus, yang berarti bersifat kesejagatan. Bentuk globalisasi berarti proses menyejagatkan (menjadikan satu jagat). Kita tentuk dapat menyimpulkan bahwa bentuk dan pemakaian era global tampaknya lebih tepat dibandingkan dengan  bentuk era globalisasi. Hal yang mau ditekankan berkaitan dengan sifat kesejagatan dan bukan proses menyejagatkan.
Dengan kesimpulan seperti ini, tentu kita dapat mempersoalkan sekaligus menilai ketepatan pemakaian kata era yang mendahului kata globalisasi dan kata global pada contoh (a) s.d. (e) di atas. Penggunaan kata era pada kalimat (a), dan (b)  menjadi tidak tepat. Mengapa? Karena hal yang mau dikatakan menyatakan proses dan itu pasti terjadi dalam waktu. Oleh karena itu, keterangan waktu ‘era’ pada kalimat (a) dan (b) dinilai mubazir atau berlebihan. Kalimat (c) dapat diterima. Sementara itu, penggunaan kata era pada kalimat (d) dan (e) tepat dan diterima karena keterangan waktu itu menyatakan sifat  yang dirasakan dalam penggalan waktu tertentu. Kalimat (a) dan (b) dapat diubah menjadi seperti kalimat (f) dan (g) berikut ini:
(f)         Globalisasi mengharuskan orang berkompetisi secara profesional.
(g)       Kini tidak ada lagi aspek kehidupan tanpa pengaruh  globalisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar