18. Pemakaian daripada, kepada, akan
Kesalahan dalam menggunakan kata ‘daripada’ sering
dijumpai dalam pemakaian bahasa Indonesia.
Kesalahannya dalam hal ejaannya.
Pada umunmya daripada ditulis terpisah: *dari pada. Menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan kata itu harus ditulis serangkai: daripada. Kesalahan
lain, digunakannya kata perangkai daripada untuk menghubungkan
predikat berupa kata kerja transitif
dengan objeknya. Contohnya:
·
Saya tidak dapat menyetujui daripada usul itu.
·
Banyak warga
Kampung Kambe tidak memahami daripada peraturan itu.
Dalam hal ini kesalahan itu tidak semata-mata menyangkut kata
perangkai daripada itu sendiri, melainkan karena tidak diperhatikannya
ketentuan bahwa apabila predikat suatu kalimat itu berupa kata kerja
transitif (dapat dipasifkan), maka antara predikat dan objeknya tidak perlu
ditambahkan kata perangkai. Dalam
kalimat-kalimat tersebut kata perangkai daripada tidak diperlukan. Jadi yang betul ialah:
Saya tidak dapat menyetujui usul itu.
Banyak warga Kampung Kambe tidak memahami peraturan itu.
Kesalahan semacam itu tidak hanya menyangkut kata perangkai
daripada, tetapi juga kata perangkai yang lain seperti kepada, akan. Contohnya:
*Berdasarkan kepada peraturan Seminari, setiap siswa yang mencuri dikeluarkan.
*Mereka tidak mempercayai akan kebenaran berita itu.
Karena kata berdasarkan dan mempercayai dalam
kedua kalimat di atas adalah kata kerja transitif, kata perangkai kepada
dan akan tidak diperlukan. Kedua
kalimat itu dapat dibetulkan menjadi:
Berdasarkan
peraturan Seminari, setiap siswa
yang mencuri dikeluarkan.
Mereka tidak mempercayai
kebenaran berita itu.
Karena pengaruh bahasa Belanda dan Inggris, kata perangkai daripada
sering digunakan untuk menyatakan hubungan milik. Contohnya:
*Amanat daripada Bapak Rumah/Preses
*Keinginan daripada segenap warga masyarakat
*Harapan daripada kedua orang tuanya.
Dalam bahasa Indonesia, hubungan milik
sudah cukup dinyatakan dengan menjajarkan kata yang menyatakan sesuatu yang
dimiliki dengan kata yang menyatakan pemiliknya. Kata buku dijajarkan dengan Paskalis
Bugar menjadi Buku Paskalis Bugar sudah menyatakan bahwa buku itu
milik seorang yang bernama Paskalis Bugar.
Jadi dalam hubungannya dengan penandaan hubungan milik, kata daripada
tidak diperlukan. Hubungan milik itu
sudah cukup dinyatakan dalam jajaran kata-kata:
Amanat
Bapak Rumah/Preses
Keingingan
segenap warga masyarakat; dan
Harapan
kedua orang tuanya.
Sehubungan dengan pemakaian daripada ada tiga macam
kesalahan yang perlu dihindari. (1) kesalahan
ejaan, yaitu bahwa dari dan pada ditulis terpisah. (2) digunakannya daripada
untuk menghubungkan kata kerja transitif dengan objeknya, dan (3) digunakannya
daripada untuk menyatakan hubungan milik.
Jadi, ada tiga hal penting yang harus diingat:
(1) daripada harus ditulis serangkai;
(2) dalam hal kata kerja
transitif diikuti objek kata perangkai tidak diperlukan,
(3) dalam menyatakan
hubungan milik, kata perangkai daripada tidak diperlukan.
Thank's Infonya Bray .. !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id
Blog yang sangat bermanfaat.. semoga selalu update.
BalasHapusRomo, tulisannya kalau boleh diganti dengan warna hitam.
Warna KUNING sangat melelahkan MATA.
terima kasih, (tarsy e,m)