48. Di hari Minggu ia
tiba
pada rumah Paman
Judul rubrik ini kami ambil dari penggalan kalimat yang
ditulis seorang siswa kelas I SLTP.
Sebagai pembaca, kita tentu memahami maksud yang hendak disampaikan siswa itu
melalui kalimat tersebut. Lebih dari itu, kita mungkin menerima kalimat seperti
ini, karena melihat tingkat pendidikan penulis atau penuturnya yang diyakini
belum mengetahui banyak masalah tata bahasa apalagi kaidah kebahasaan yang
standar.
Tetapi, bagaimana halnya kalau
bentuk-bentuk seperti ini muncul dalam wacana jurnalistik yang nota bene
mengemban fungsi edukatif termasuk
pendidikan dari aspek berbahasa? Ada begitu banyak contoh yang mirip
dengan bentuk seperti pada judul di atas yang dapat diangkat dalam ulasan ini
antara lain seperti pada kalimat berikut ini:
(1) Juventus akan bertemu Barcelona untuk pertama kalinya di
kompetisi Eropa… (Surya Flores, Senin, 24 Maret 2003 hlm.12)
(2) Tapi di dua final berturut-turut tersebut gagal memenuhi
ambisi… (Idem)
(3) Pada musim kompetisi 1999-2000 Barceleona
berpeluang merebut piala Eropa (Idem)
(4) Di barisan belakang ada nama-nama beken
lainnya… (Flores Pos, Sabtu 4 Mei 2002 hlm.12)
Kalau kita mencermati judul rubrik ini dan
membandingkannya dengan kalimat (1) sampai dengan kalimat (4), maka kita
sebenarnya diperhadapkan pada masalah pilihan bentuk yang benar, pemakaian yang
benar kata depan di dan kata depan pada. Sepintas, kedua kata
depan itu tampaknya bermakna sama tetapi kalau dipertautkan dengan konsep
berbahasa baku maka diperlukan pembedaan secara lebih cermat.
Pembaca pasti menangkap makna suratan dan
makna niatan kalimat (1) dan (2) tetapi pemakaian kata depan (preposisi) di
pada dua kalimat itu perlu dipersoalkan. Bentuk di sebagai preposisi
dikelompokkan sebagai preposisi monomorfemis. Preposisi monomorfemis adalah
preposisi yang hanya terdiri dari satu
morfem sehingga tidak dapat diperkecil lagi. Contoh lain preposisi jenis ini
adalah bagi, untuk, buat, guna, dari,dengan, karena,sebab, ke, oleh, pada,
tentang, dan sejak (bdk. TBBI, 1998 hlm. 230-231).
Deretan preposisi ini dapat dikelompokkan
fungsinya (a) penanda hubungan peruntukan (bagi, untuk, buat, guna); (b)
penanda hubungan asal,arah milik (dari); (c) penanda hubungan kesertaan,
cara, alat (dengan); (d) penanda hubungan sebab (sebab, karena);
(e) penanda hubungan arah (ke); (f) penanda hubungan pelaku (oleh);
(g) penanda hubungan tempat, waktu (pada); (h) penanda hubungan ikhwal (tentang);
(i) penanda hubungan urutan waktu (sejak).
Preposisi di menandai hubungan
tempat berada(nya) susuatu yang lebih kenal sebagai keterangan tempat dan
biasanya diikuti kata berkategori benda (nomina). Penggunaan preposisi di
pada kalimat (1) tidak menandai hubungan yang menyatakan tempat melainkan
menandai hubungan yang menyatakan waktu. Hal ini diperjelas kalau dibandingkan
dengan kalimat (3) yang menggunakan preposisi pada sebagai penanda hubungan
yang menyatakan waktu. Pemakaian kata musim [pada musim kompetisi dalam kalimat
(3)] jelas menyatakan hubungan tentang waktu.
Lalu, pemakaian kata depan di kalimat (4) dan pada kalimat (3)
secara tepat menandai hubungan yang menyatakan tempat yang diperjelas dengan
kata ‘belakang’ dan menandai hubungan waktu yang diperjelas dengan kata
‘musim’.
Setelah kita memahami uraian yang sangat
teknis seperti ini, kita harus kembali pada hal praktis untuk melihat kembali
kebenaran dan kebakuan pemakaian dua kata depan atau preposisi pada judul
ulasan dalam rubrik ini. Kalau kita, sebagai pembaca, memiliki latar belakang
pengetahuan bahasa yang memadai, maka kita akan secara langsung merasakan kejanggalan
atau ketidakbakuan penggunaan preposisi di dan pada dalam judul
itu. Bagi siswa setingkat kelas I SLTP,
judul itu dianggapnya bukan hanya baik tetapi lebih dari itu dinilai
sebagai bentuk yang benar.
Tentu lain halnya, kalau kita
sungguh-sungguh mencermati ulasan tadi. Kita akan segera menilai penggunaan
preposisi di dan pada dalam judul ini tidak baik dan tidak benar.
Argementasinya amat sederhana. Hari Minggu itu adalah keterangan waktu yang
menuntut kehadiran preposisi pada sebagai unsur penandanya. Sementara
itu, rumah sebagai nomina mengharuskan hadirnya preposisi di yang
memungkinkan kata rumah itu menjadi penanda hubungan keterangan tempat.
Tugas kita yang terakhir tidak lain
membenahi judul ulasan ini serta contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di
atas. Yang kita lakukan tidak lain
menggunakan preposisi di dan pada
secara tepat sesuai fungsi yang dipersyaratkan oleh masing-masing
preposisi itu. Kita harus mengubah judul “*Di hari Minggu ia tiba pada
rumah paman” menjadi “Pada hari Minggu ia tiba di rumah
paman”*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar