23. Bantuan Moril dan Materiil
Bantuan itu ada yang berupa uang, barang, jasa atau
pikiran. Dulu dikatakan sebagai bantuan
moril dan materiil. Bantuan materiil,
berupa barang atau uang, bantuan moril berupa jasa atau pikiran.
Kata moril dan materiil itu diserap dari bahasa Belanda.
Kata-kata sifat lainnya yang kita serap dari bahasa tersebut misalnya: idiil, prinsipiil, esensiil, emosionil,
strukturil, fungsionil. Karena sekarang
hubungan bahasa Indonesia lebih dekat dengan bahasa Inggris daripada bahasa
Belanda, maka kata-kata sifat itu kita bentuk sesuai dengan bentukan dalam
bahasa Inggris, bukan dengan akhiran -il melainkan -al, menjadi: ideal,
prinsipal, esensial, emosional, struktural, dan fungsional. Sesuai dengan itu bantuan moril menjadi
bantuan moral, dan bantuan materiil menjadi bantuan material.
Mula-mula kita tentu merasa kurang "sreg",
kata-kata itu rasanya kurang kena dengan yang kita maksudkan. Sebelumnya kata moril dan moral sudah ada
dengan makna yang berbeda, begitu juga idiil dan ideal. Idiil pada landasan idiil berbeda maknanya
dengan ideal pada suami yang ideal. Kata
material kadang-kadang mengingatkan kita pada bahan bangunan. Kalau ada ucapan terima kasih atas bantuan
material kita membayangkan ada yang menyumbang semen, pasir atau batu bata.
Pada tahap awal kejanggalan-kejanggalan itu memang terasa. Tetapi prinsip perubahan dari -it ke -at itu
wajib kita patuhi. Jadi, hendaknya kita
tidak lagi menggunakan kata-kata strukturil, fungsionil, emosionil,
fundamentil, melainkan struktural, fungsional, emosional, fundamental. Kekacauan makna akibat adanya
pasangan-pasangan moril dan moral, idiil dan ideal, materiil dan material tidak
akan terjadi apabila kata-kata itu sudah berada dalam jalinan atau konteks
kalimatnya. Dengan kata lain, jalinan
kalimat akan menentukan makna mana yang dimaksud. Di samping itu, kita dapat juga menggunakan
bentukan dalam bahasa Indonesia sendiri, misalnya satuan kebahasaan (untuk
satuan linguae, makna ketatabahasaan (untuk makna gramatikal, alasan yang
mendasar atau dasariah (untuk alasan yang fundamental), bantuan yang berupa
benda (untuk bantuan material, kejutan budaya (untuk cultural shock).
Jadi, yang betul bukan bantuan moril atau spirituil, melainkan
bantuan moral dan spiritual. Bukan
bantuan materiil, melainkan bantuan material.
mantap
BalasHapusSip sip
BalasHapusoalah Gitu ya...Makasih. Mantap
BalasHapusTerimakasih. jadi semakin paham.
BalasHapus