24. Diberi dan Diberikan
Dalam
praktik berbahasa kata ‘diberi’ dan ‘diberikan’ sering digunakan
secara tidak tepat baik dalam komunikasi lisan maupun dalam komunikasi
tertulis. Perhatikanlah contoh kalimat-kalimat
(1) dan (2) berikut:
(1) Kepada para siswa kelas II SMU Seminari Kisol diberi tugas
menyusun makalah.
(2) Setiap siswa Seminari diberikan tugas membersihkan kelas.
Sasaran
dari perbuatan memberi itu ada dua macam. Bandingkan contoh (3) berikut:
(3) Tanta Rita memberi Vincent pisang goreng.
Dalam
kalimat (3) di atas yang memberi ialah Tanta Rita, yang diberi adalah Vincent,
yang diberikan pisang molen. Subjek
kalimat (3) adalah Tanta Rita (bentuk aktif), dan pisang molen (bentuk pasif).
Bandingkan kalimat (4) dan (5).
(4) Vincent diberi pisang goreng oleh Tanta Rita
(5) Pisang goreng diberikan kepada Vincent (oleh Tanta Rita).
Kalimat
akan menjadi salah kalau diberi dan diberikan itu dirancukan seperti
kalimat (6) dan (7).
*(6) Vincent diberikan pisang goreng.
*(7) Pisang goreng diberi kepada Vincent.
Perlu
ditanyakan: siapakah yang diberi, apakah yang diberikan. Kesalahan kedua kalimat itu ialah bahwa yang
diberikan itu Vincent, sedang yang diberi itu pisang goreng.
Kesalahan seperti ini sering juga karena pemakaian kata tugas kepada.
Lihat kalimat (8) berikut:
*(8) Kepada siswa SMU Seminari Kisol diberi tugas menyusun
makalah.
Kalimat itu betul seandainya kata ‘kepada’ tidak
digunakan. Kata tugas ‘kepada’ pada
kalimat (8) menyebabkan unsur yang
semula menjadi sasaran pertama beralih menjadi sasaran kedua. Bandingkan contoh
(9) berikut:
(9) Tanta Rita memberi Vincent pisang goreng.
Dalam
kalimat (9) itu Vincent merupakan sasaran pertama. Bandingkan dengan kalimat
(10) berikut:
(10) Tanta Rita memberikan pisang goreng kepada Vincent.
Dalam
kalimat (10) ini Vincent menjadi sasaran kedua.
Dalam kaidah bahasa Indonesia unsur kalimat yang dapat menjadi
subjek dalam kalimat pasif itu hanyalah sasaran pertama (objek kalimat
aktif). Dalam kedua kalimat di atas
sasaran pertama itu Vincent dan pisang molen. Bentuk pasif
(11) Vincent diberi pisang goreng (oleh Tanta Rita).
(12) Pisang goreng diberikan kepada Vincent (oleh Tanta Rita).
Karena
pemakaian kata ‘kepada’ Vincent sudah tergeser menjadi sasaran kedua, maka
Vincent tidak mungkin menjadi subjek dalam kalimat pasif. Dalam kedua kalimat di atas sasaran pertama
itu Vincent dan pisang goreng.
(13) Vincent diberi pisang goreng.
(14) Pisang goreng diberikan kepada Vincent
Adanya kata ‘kepada’ pada kalimat di
atas menjadikan kata Vincent bergeser menjadi sasaran kedua, maka Vincent tidak
mungkin menjadi subjek dalam kalimat pasif karena kalimat: Pisang goreng
diberikan kepada Vincen oleh Tanta Rita merupakan transformasi kalimat
aktif: Tanta Rita memberikan Pisang goreng kepada Vincent. Dalam hal ini
yang menjadi sasaran pertama itu Vincent digunakan bentuk diberi, karena yang
diberi memang Vincent. Dalam hal ini,
yang menjadi subjek pisang goreng
digunakan bentuk diberikan, sedang sebagai sasaran kedua Vincent diantar atau
didahului oleh kata tugas kepada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar