43. Sebab Ketidakbakuan Kata
Dalam praktik
berbahasa, terutama, bahasa tulis sering dijumpai bentuk-bentuk kembar yang
membingungkan. Kita dapat menjumpai bentuk paraktek-praktik; isin-ijin-izin;
Pebruari-Februari; kompleks-komplek; bus-bis; Senin-Senen; belinjo-melinjo;
wadas-cadas; dll. Bentuk kembar seperti ini jelas membingungkan pembaca.
Kebingungan tersebut terjadi pada saat pembaca harus memilih dan menentukan
pilihan atas bentuk yang baku. Untuk menghindari kebingungan ini, perlu kiranya
kita mencari sebab-musabab kesalahan penulisan kata dalam bahasa
Indonesia. Sebab-sebab ketidakbakuan
kata dalam bahasa Indonesia ini antara lain karena ketidaktahuan, kebiasaan
yang salah (salah kaprah), sikap hidup masyarakat bahasa yang kurang teliti, tidak
cermat. Jadi, ada sebab yang terkait dengan aspek kompetensi (penguasaan kaidah
linguistik) dan juga aspek performansi (praktik berbahasa pada tataran
pragmatik).
Baku atau tidak
bakunya suatu kata dapat ditentukan berdasarkan fonologinya. Menurut Moeliono
(1995:106-107) perbedaan fonologi meliputi
tujuh hal yaitu: (a) Penggantian (alternasi) Vokal /i/-/e/
misalnya pada kata Senin (baku) dan
Senen (tak baku); (b) Penggantian (alternasi) Konsonan /f/-/p/ misalnya
pada kata fakta (baku) dan pakta (tidak baku); (c) Penyederhanaan gugus Vokal
/i+e/-/i/ misalnya pada kata varietas (baku) dan varitas (tak baku); (d)
Penyederhanaan gugus Konsonan /-ks/-/k/ misalnya pada kata kompleks (baku) dan
komplek (tidak baku); (e) Jumlah fonem frikatif dalam bentuk baku ditemukan
fonem /f/, /s/, /z/, /x/,/h/ sedangkan dalam bentuk tidak baku ditemukan fonem
/s/,/h/. Misalnya fonem/z/-/s/ pada kata izin (baku) dan isin (tak baku) (f)
Penyederhanaan diftong /au/-/o/; /ai/-/e/, misalnya pada kata pulau (baku) dan
pulo (tak baku); santai (baku) dan sante (tidak baku); (g) Bentuk yang hiper
baku (hiperkorek) misalnya kata pihak (baku) dan fihak (tidak baku). Berikut
diuraikan tentang 12 sebab ketidakbakuan kata dalam bahasa Indonesia.
1. Penggantian Vokal membuat sebuah kata baku menjadi tidak
baku dengan rincian:
a. Vokal /a/ diganti dengan vokal /e/ contoh: antena-antene;
akta-akte; lemas-lemes; gemas-gemes; bundar-bunder
b. Vokal /a/ diganti dengan vokal /i/ contoh: aktual-aktuil;
formal-formil; esensial-esesiil; fungsional-fungsionil
c. Vokal /a/ diganti dengan vokal /o/ contoh: fitrah-fitroh;
fauna-founa; istirahat-istirohat
d. Vokal /e/ diganti dengan vokal /a/ contoh: glukose-glokosa;
jemaah-jamaah; kategori-katagori
e. Vokal /e/ diganti dengan vokal /i/ contoh:alinea-alinia;
debit-dibit; celaka-cilaka;komplet-komplit
f. Vokal /i/ diganti dengan vokal /e/ contoh: April-Aprel;
biaya-beaya; debitur-debetur; dividen-deviden
g. Vokal /o/ diganti dengan vokal /u/ contoh: algojo-algoju;
dos-dus; gerobak-gerubak; bongkah-bungkah
h. Vokal /u/ diganti dengan vokal /e/ contoh: kritikus-kritikes;
drum-drem; afdruk-afdrek
i. Vokal /u/ diganti dengan vokal /i/ contoh: bus-bis;
komunis-kominis; kostum-kostim
j. Vokal /u/ diganti dengan vokal /o/ contoh: bisul-bisol;
direktur-direktor; gua-goa; kolumnis-kolomnis
2. Penambahan Vokal pada kata baku sehingga menjadi tidak baku
a. Penambahan vokal /a/ misalnya harfiah-harafiah;
hiperbol-hiperbola; narkotik-narkotika
b. Penambahan vokal /e/ misalnya asli-aseli; film-filem;
helm-helem
3. Penghilangan vokal pada bentuk baku menjadikan kata tidak
baku
a. Penghilangan vokal /a/ misalnya antena-anten; aulia-ulia;
likuida-likuid
b. Penghilangan vokal /e/ misalnya elite-elit; kelas-klas;
cokelat-coklat
c. Penghilangan vokal /i/ misalnya imigran-imgran;
imperialis-imperalis
d. Penghilangan vokal /u/ misalnya kuintal-kintal;
aluminium-alminium
4. Pembentukan deret vokal pada bentuk baku menjadikan kata
tidak baku
a. Deret vokal /aa/ dari /a/ misalnya: diktat-diktaat;
duplikat-duplikaat
b. Deret vokal /ee/ dari /e/ misalnya: apotek-apoteek
c. Deret vokal /ou/ dari /u/ misalnya: grup-group;
akuntan-akountan
d. Deret vokal /oo/ dari /o/ misalnya: dialog-dialoog;
katalog-kataloog
5. Penyederhanaan deret vokal
a. Deret vokal /ae/ menjadi /e/ misalnya: aerobik-erobik;
aerogram-erogram
b. Deret vokal /au/ menjadi /o/ misalnya: aubade-obade;
audio-odio; autentik-otentik
c. Deret vokal /eu/ menjadi /e/ misalnya: eulogi-elogi;
eufemisme-efemisme
d. Deret vokal /ie/ menjadi /i/ misalnya hierarki-hirarki;
karier-karir
e. Deret vokal /oo/ menjadi /o/ misalnya koordinasi-kordinasi;
kooptasi-koptasi
6. Penggantian Konsonan
a. Konsonan /b/-/p/ misalnya: akrab-akrap; kutub-kutup; bap-bap
b. Konsonan /b/-/m/ misalnya: belinjo-melinjo;
bengkarung-mengkarung
c. Konsonan /b/-/w/ misalnya: baja-waja; beker-weker; batas-watas
d. Konsonan /d/-/t/ misalnya: abad-abat; tekad-tekat
e. Konsonan /f/-/p/ misalnya: aktif-aktip; fisik-pisik;
hafal-hapal
f. Konsonan /g/-/j/ misalnya: detergen-deterjen; energi-enerji
g. Konsonan /g/-/s/ misalnya: energi-enersi; geologi-geolosi
h. Konsonan /k/-/c/ misalnya: faktur-factur; aktor-actor
i. Konsonan /k/-/g/ misalnya: ajek-ajeg; rembuk-rembug;
gubuk-gubug
j. Konsonan /n/-/m/ misalnya: feminin-feminim; imun-imum
k. Konsonan /n/-/ng/ misalnya: brankas-brangkas; insang-ingsang
l. Konsonan /p/-/b/ misalnya: baptis-babtis; adopsi-adobsi
m. Konsonan /s/-/z/ misalnya: asas-azas; bawasir-bawazir;
jasad-jazad
n. Konsonan /t/-/d/ misalnya: baut-baud; hajat-hajad; jagat-jagad
o. Konsonan /v/-/f/ misalnya: avtur-aftur; festival-festifal
p. Konsonan /z/-/s/ misalnya: bazar-basar; horizon-horison
q. Konsonan /k/-/’/ misalnya:dakwah-da’wah; iktikad-i’tikad
7. Penggantian antara Konsonan-Vokal; Vokal-Konsonan
a. Konsonan /w/-/u/ misalanya: jadwal-jadual
b. Konsonan /u/-/w/ misalanya: uang-wang; kuantitas-kwantitas
c. Konsonan /i/-/y/ misalanya: bahagia-bahagya;
batalion-batalyon
8. Penambahan Konsonan
a. Penambahan/h/ misalnya: cuma-cumah; gaji-gajih; imbau-himbau
b. Penambahan/’/ misalnya: dai-da’i; Jumat-Jum’at
c. Penambahan/n/ misalnya: cuma-cuman; asuransi-ansuransi
d. Penambahan/s/ misalnya: fonetik-fonetiks; grafik-grafiks
e. Penambahan/t/ misalnya: analis-analist; kontes-kontest
f. Penambahan/w/ misalnya: duit-duwit; kuat-kuwat; luak-luwak
g. Penambahan/y/ misalnya: bea-beya; kampiun-kampiyun
9. Penghilangan Konsonan
a. Penghilangan /h/ misalnya: berahi-berai; bodoh-bodo; jahit-jait
b. Penghilangan /k/ misalnya: acik-aci; ekspres-espres;
kecoak-kecoa
c. Penghilangan /s/ misalnya: elips-elip; kualitas-kualita
10. Pembentukan deretan Konsonan
a. Konsonan /bb/ dari /b/ misalnya: hobi-hobbi; fobi-fobbi
b. Konsonan /bh/ dari /b/ misalnya: bakti-bhakti;
bayangkara-bhayangkara
c. Konsonan /dl/ dari /d/ misalnya: hadir-hadlir; fardu-fardlu
d. Konsonan /dh/ dari /d/ misalnya: budi-budhi; darma-dharma
e. Konsonan /kh/ dari /k/ misalnya: arkais-arkhais; kabar-khabar
f. Konsonan /mm/ dari /m/ misalnya: gramatika-grammatika
g. Konsonan /ngg/ dari /ng/ misalnya: linguis-lingguis;
kongres-konggres
h. Konsonan /ll/ dari /l/ misalnya: ilegal-illegal; ilusi-illusi
i. Konsonan /ss/ dari /s/ misalnya: brosur-brossur; fosil-fossil;
j. Konsonan /sy/ dari /s/ misalnya: insaf-insyaf; laskar-lasykar
k. Konsonan /th/ dari /t/ misalnya: apotek-apothek; batin-bathin;
etis-ethis
l. Konsonan /dz/ dari /z/ misalnya: azab-adzab; azan-adzan
11. Penyederhanaan deretan Konsonan
a. Konsonan /kh/ menjadi /h/ misalnya: akhir-ahir; akhlak-ahlak
b. Konsonan /kh menjadi /k/ misalnya: afiks-afik; konteks-kontek
c. Konsonan /ks/ menjadi /k/ misalnya: afiks-afik; konteks-kontek
d. Konsonan /sy/ menjadi /s/ misalnya: asyik-asik; isyarat-isarat
12. Pembentukan kata
a. Kata berawalan di- dengan kata dasar berunsur -ir misalnya: dibokade-diblokir;
didominasi-didominir; dikombinasi-dikombinir
b. Kata berawalan di- dengan kata dasar misalnya: dikelola-dilola;
diubah-dirubah; diimbau-dihimbau.
Kata berawalan di- dengan kata dasar yang
salah berakhiran –kan misalnya: ditemukan-diketemukan;
dipergelarkan-dipagelarkan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar