27. Pengetrapan Atau Penerapan?
Kata bentukan pengetrapan,
pengeterapan, peneterapan, dan penerapan, sering kita jumpai dalam pemakaian
bahasa Indonesia, baik tertulis maupun lisan.
Di samping bentuk-bentuk tersebut kita dapati pula mengetrapkan,
mengeterapkan, menetarapkan, dan menerapkan.
Timbul pertanyaan: bentuk manakah yang betul, pengetrapan, pengeterapan,
peneterapan, atau penerapan? Mengetrapkan, mengeterapkan, meneterapkan,
atau menerapkan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lebih dulu harus kita tetapkan kata
dasarnya. Apakah kata dasarnya etrap, eterap,
teterap atau terap. Kalau kata
dasarnya etrap bentukan yang betul ialah mengetrapkan, dietrapkan, dan
pengetrapan. Kalau kata dasarnya teterap
kata bentukannya meneterapkan, diteterapkan, dan peneterapan. Sedang kalau kata dasarnya terap bentukan
selanjutnya menjadi menerapkan, diterapkan, penerapan.
Dalam bahasa Indonesia, awalan meN- dan peN mempunyai
bermacam-macam bentuk. Macam-macam
bentuk meN- dan peN- itu ditentukan oleh macam fonem awal pada
kata dasarnya (konsep alomorf). Awalan meN-
dan peN- berbentuk mem- dan pem- apabila kata dasamya diawali dengan
konsonan /p/, /b/, dan /f/. MeN- dan peN- berbentuk men- dan pen-
apabila fonem awal kata dasarnya /t/ dan /d/. Awalan meN- dan peN-
berbentuk meny- dan peny- jika kata dasamya diawali dengan
konsonan /s/. Awalan meN- dan peN- berbentuk meng- dan peng-
jika kata dasarnya berawal dengan konsonan k, kh, g, atau diawali vokal. Dalam
hubungannya dengan awalan meN- dan peN- itu, konsonan yang
mengawali kata dasar itu ada yang tetap dan ada yang hilang. Konsonan yang mengawali kata dasar itu tetap
apabila konsonan tersebut bersuara, dan akan hilang apabila konsonan tersebut
konsonan tak bersuara, kecuah konsonan c.
Kembali kepada pertanyaan di atas, manakah kata dasar yang betul: etrap,
eterap, teterap, atau terap? Kata
dasar tersebut pinjaman dari bahasa Jawa trap. Dalam bahasa Jawa kata dasar trap dapat
dibentuk menjadi tumrap, patrap, ngetrapake.
Kata dasar trap dan bahasa Jawa itu menjadi terap dalam bahasa
Indonesia, karena dalam bahasa Indonesia asli tidak dikenal kelompok (gugus
konsonan) /tr/. Seperti
sutra menjadi sutera, putra menjadi putera, trap berubah menjadi terap,
lebih-lebih karena kata itu hanya terdiri atas satu suku kata.
Kata dasar terap dibentuk menjadi menerapkan, diterapkan, terapan,
penerapan. Peminjaman kata tersebut dari
bahasa Jawa didorong oleh kebutuhan untuk menyatakan pengertian yang dalam
bahasa Inggris dinyatakan dengan kata-kata to apply dan applied. Kata menerapkan digunakan untuk menerjemahkan
kata to apply, sedangkan terapan untuk menyatakan pengertian applied. Applied science, applied linguistics,
applied psychology diterjemahkan menjadi ilmu terapan, linguistik
terapan, dan ilmu jiwa terapan.
Jadi, bentuk manakah yang betul?
Pengetrapan, peneterapan, pengeterapan, atau penerapan? Mengetrapkan,
meneterapkan, mengeterapkan, atau menerapkan? Jawabnya ialah bahwa dari kata
dasar terap bentukan yang betul ialah menerapkan, diterapkan, terapan, dan
penerapan **
DISKUSI YUK!!! Terhadap konsep meN- yang bertemu dengan bentuk dasar /p,b,f/ memang sudah jelas, yang membuat bingung teman! Terhadap inskonsistensian /p/ setelah mem- (yang beralomorf atau berasimilasi), terutama terhadap contoh berikut:
BalasHapusA. /p/ tetap setelah mem-
5. meN- + percaya = mempercayai
6. meN- + perkakas = memperkakas (kan)
7. meN- + perkara = memperkarakan
8. meN- + perkosa = memperkosa
9. meN- + pesona = mempesona
10. meN- + punya = mempunyai
B. BERUBAH
11. meN- + periksa = memeriksa bukan memperiksa
12. meN- + perintah = memerintah bukan memperintah
13. meN- + perangkap = memerangkap bukan memperangkap
SETELAH MERUJUK KAMUS KBBI TERBARU!!!
BalasHapusAKHIRNYA, KASUS INI TERPECAHKAN.
-----------------------------------------------------
akan tetapi bagaimana pada kata meN- + punya = mempunya(i)