47.Kesalahan Pebruari sampai Nopember
Ketika
pengasuh rubrik bahasa ini merayakan hari ulang tahun (HUT) kelahirannya ,
beberapa lembar kartu ucapan selamat diterimanya dengan senang hati.
Kartu-kartu ucapan selamat itu bervariasi dalam bentuk, warna dan ucapan di
dalamnya. Salah satu hal yang menarik dari kartu ucapan selamat itu adalah
variasi penulisan nama bulan seperti pada kalimat (1) dan (2) berikut:
(1)
Saya Saudaramu mengucapkan selamat ulang
tahun ke-36 pada tanggal 8 Pebruari 2003.
(2)
Mohon maaf karena saya tak dapat hadir
pada HUT-mu tanggal 8 Februari 2003.
Memperhatikan
variasi penulisan nama bulan ini, kami teringat akan variasi lain yang pernah
tertulis pada beberapa surat untuk Seminari Kisol dari dinas atau
instansi pemerintah. Variasi itu terlihat pada contoh (3), (4), (5) berikut:
(3)
Ruteng, 4 November 2002
(4)
Pertemuan dimaksud akan berlangsung hari
Kamis 27 Nopember 2002
(5)
Kegiatan kami berlangsung mulai dari
Pebruari hingga bulan Nopember tahun 2002
Berdasarkan
contoh (1) s.d. (5) di atas kita temukan variasi penggunaan bentuk
Februari-Pebruari dan November-Nopember. Penggunaan bentuk yang bervariasi atau
bentuk kembar seperti ini dalam konteks komunikasi biasa tentu saja tidak perlu
dan tidak harus dipersoalkan. Konteks tutur, konteks wacana yang menggunakan
bentuk-bentuk itu jelas tidak menimbulkan salah pengertian atau membawa tafsiran
bercorak taksa (ambigu) karena baik bentuk Februari maupun Pebruari; bentuk
November maupun Nopember memiliki titik acuan (referen) yang sama yakni nama
bulan ke-2 dan bulan ke-11 dalam tarikh Masehi.
Variasi
pemakaian bentuk-bentuk seperti pada contoh di atas akan dipermasalahkan kalau
kita dihadapkan pada persoalan bentuk yang baku dan tidak baku menurut kaidah
Ejaan Yang Disempurnakan. Jika kita berbicara dalam konteks kaidah, maka kita
dihadapkan pada pilihan antara bentuk yang benar, baku dan bentuk yang salah
atau yang tidak baku. Meskipun acuan (referen) bentuk yang dipilih itu sama, dalam kaitan dengan
kecermatan dan kepatuhan pada kaidah standar berbahasa, pemakai bahasa
(bahasawan) harus taat pada norma, kaidah sekaligus memaksanya memilih bentuk
yang bukan hanya baik tetapi benar. Kecermatan memilih bentuk yang tepat juga
menggambarkan kepekaan, kecintaan bahasawan terhadap bahasa Indoensia. Kaidah
dan pedoman EYD dibuat karena ada penyimpangan dan sekaligus untuk mengatasi
penyimpangan itu.
Lalu
bagaimana kita menjelaskan variasi pemakaian bentuk-bentuk seperti pada contoh
di atas? Manakah bentuk yang baku dan mana bentuk yang tidak baku? Dengan kata
lain, manakah bentuk yang baik dan mana bentuk yang baik sekaligus benar? Untuk
menjawab masalah seperti ini kita harus merunut asal-usul kata atau
bentuk-bentuk itu.
Februari dalam penanggalan Masehi merupakan nama bulan
yang ke-2. Semula, dalam penanggalan Romawi Kuno, bulan Februari merupakan
bulan ke-12 karena sistem penanggalannya dihitung mulai dengan bulan Maret.
Tahun diawali dengan misim semi. Kata Februari (Inggris February) semula diambil dari kata Februare yang
berarti membersihkan. Bulan Februari
dalam konteks Romawi Kuno
dijadikan bulan pembaharuan dan pembersihan diri.
November
yang kini (dalam tarikh Masehi) menempati urutan nama bulan ke-11, dalam
penanggalan Romawi kuno menempati urutan ke-9. Hal ini mengacu pada perhitungan
angka dalam bahasa Latin (Novem artinya sembilan). Hal ini cocok dengan perhitungan bulan yang
dimulai dengan bulan Maret. Nama ini juga dipakai, dipertahankan dengan latar
belakang sejarah untuk menghormati Tiberius.
Jika
kita memperhatikan argumentasi dan penjelasan di atas, maka penggunaan dan
penyerapan kata itu ke dalam bahasa Indonesia adalah Februari (penggantian /y/
dengan /i/ jika diserap dari bahasa Inggris [February] bukan Pebruari, bukan
Pebruary. Sementara itu, penggunaan dan
penyerapan bentuk November diserap secara utuh bukan Nopember (karena /v/ pada
kata itu tidak dapat diganti dengan /p/).
Jadi
contoh pemakaian bentuk Pebruari pada kalimat (1) dan (5) salah. Demikian juga
pemakaian bentuk Nopember pada kalimat (4) dan (5) salah. Pemakaian bentuk
Februari dan November yang benar hanya pada contoh (2) dan (3). Februari dan
November merupakan bentuk baku sedangkan Pebruari dan Nopember merupakan bentuk
tidak baku.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar