Minggu, 03 Juni 2012

Pemakaian daripada, kepada, akan



18. Pemakaian daripada, kepada, akan

Kesalahan dalam menggunakan kata ‘daripada’ sering dijumpai dalam pemakaian bahasa Indonesia.  Kesalahannya dalam hal ejaannya.  Pada umunmya daripada ditulis terpisah: *dari pada.  Menurut Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan kata itu harus ditulis serangkai: daripada. Kesalahan lain, digunakannya kata perangkai daripada untuk menghubungkan predikat    berupa kata kerja transitif dengan objeknya.  Contohnya:
·         Saya  tidak dapat menyetujui daripada usul itu.
·         Banyak warga Kampung Kambe tidak memahami daripada peraturan itu.
Dalam hal ini kesalahan itu tidak semata-mata menyangkut kata perangkai daripada itu sendiri, melainkan karena tidak diperhatikannya ketentuan bahwa apabila predikat suatu kalimat itu berupa kata kerja transitif (dapat dipasifkan), maka antara predikat dan objeknya tidak perlu ditambahkan kata perangkai.  Dalam kalimat-kalimat tersebut kata perangkai daripada tidak diperlukan.  Jadi yang betul ialah:
Saya tidak dapat menyetujui usul itu.
Banyak warga Kampung Kambe tidak memahami peraturan itu.
Kesalahan semacam itu tidak hanya menyangkut kata perangkai daripada, tetapi juga kata perangkai yang lain seperti kepada, akan.  Contohnya:
*Berdasarkan kepada peraturan Seminari, setiap siswa yang mencuri dikeluarkan.
*Mereka tidak mempercayai akan kebenaran berita itu.
Karena kata berdasarkan dan mempercayai dalam kedua kalimat di atas adalah kata kerja transitif, kata perangkai kepada dan akan tidak diperlukan.  Kedua kalimat itu dapat dibetulkan menjadi:
Berdasarkan   peraturan  Seminari, setiap siswa yang mencuri dikeluarkan.
Mereka tidak mempercayai   kebenaran berita itu.
Karena pengaruh bahasa Belanda dan Inggris, kata perangkai daripada sering digunakan untuk menyatakan hubungan milik.  Contohnya:
*Amanat daripada Bapak Rumah/Preses
*Keinginan daripada segenap warga masyarakat
*Harapan daripada kedua orang tuanya.
Dalam bahasa Indonesia, hubungan milik sudah cukup dinyatakan dengan menjajarkan kata yang menyatakan sesuatu yang dimiliki dengan kata yang menyatakan pemiliknya.  Kata buku dijajarkan dengan Paskalis Bugar menjadi Buku Paskalis Bugar sudah menyatakan bahwa buku itu milik seorang yang bernama Paskalis Bugar.  Jadi dalam hubungannya dengan penandaan hubungan milik, kata daripada tidak diperlukan.  Hubungan milik itu sudah cukup dinyatakan dalam jajaran kata-kata:
Amanat Bapak Rumah/Preses
Keingingan segenap warga masyarakat; dan
Harapan kedua orang tuanya.
Sehubungan dengan pemakaian daripada ada tiga macam kesalahan yang perlu dihindari.  (1) kesalahan ejaan, yaitu bahwa dari dan pada ditulis terpisah. (2) digunakannya daripada untuk menghubungkan kata kerja transitif dengan objeknya, dan (3) digunakannya daripada untuk menyatakan hubungan milik.  Jadi, ada tiga hal penting yang harus diingat:
(1) daripada harus ditulis serangkai;
(2)  dalam hal kata kerja transitif diikuti objek kata perangkai tidak diperlukan,
(3)  dalam menyatakan hubungan milik, kata perangkai daripada tidak diperlukan.

2 komentar:

  1. Blog yang sangat bermanfaat.. semoga selalu update.
    Romo, tulisannya kalau boleh diganti dengan warna hitam.
    Warna KUNING sangat melelahkan MATA.
    terima kasih, (tarsy e,m)

    BalasHapus