Selasa, 26 Juni 2012

Antara ‘Anda’ dan ‘anda’ ada ‘Saudara’



46. Antara ‘Anda’ dan ‘anda’ ada  ‘Saudara’

Pada lembaran soal ujian akhir  beberapa mata pelajaran terbaca beberapa kalimat pentunjuk mengerjakan soal seperti kalimat di bawah ini.
(a)      Pilihlah dan silangilah huruf pada jawaban yang anda anggap paling benar!
(b)      Pilihlah dan  silanglah jawaban yang paling benar menurut Anda!
(c)      Jika saudara ingin memperbaiki jawaban Anda yang salah, maka Saudara cukup memberikan dua garis datar sejajar pada jawaban itu!
(d)     Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada pengawas saudara.
Menghadapi keempat kalimat di atas, seorang peserta ujian memahami maksud kalimat petunjuk tersebut. Keempat kalimat itu dilihat dari aspek tujuan komunikasi, dikategorikan baik karena dirasakan cukup komunikatif. Artinya, maksud pihak pemberi petunjuk dapat dipahami siswa yang mengikuti ujian. 
Dilihat dari aspek  ejaan dan kaidah kebakuan berbahasa terutama masalah penulisan, keempat kalimat di atas bukanlah kalimat yang benar. Ketidakbenaran atau ketidakbakuan kalimat-kalimat itu terjadi karena ketidaktaatasasan soal penulisan huruf kecil dan huruf kapital. Pada kalimat itu, terbaca penulisan kata ‘anda’; ‘Anda’; ‘saudara’; Saudara seolah-olah bervariasi. Padahal, kalau dikaitkan dengan acuan atau referensi kata-kata itu sama yaitu kata ganti orang diri kedua. Orang mempertanyakan perihal bentuk penulisan manakah yang benar sesuai kaidah EYD? Apakah huruf a pada kata anda itu harus ditulis hurf kapital atau huruf kecil?
Terbitnya Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempumakan (EYD) edisi kedua dengan revisinya pada tahun 1988 memberikan jawaban dan penjelasan tentang masalah ini. Pedoman tersebut pertama kali dimuat sebagai lampiran pada Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pedoman EYD edisi kedua itu dalam Bab II tentang Pemakaian Huruf Kapital. Pada butir A point 14 secara eksplisit ditegaskan bahwa Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda (Moeliono, 1988: 386) disertai dua contoh: (1) Sudahkah Anda tahu?; (2) Surat Anda telah kami terima.
Bagi mereka yang berpegang teguh pada EYD ini, jelas pemakaian huruf kapital pada kata Anda itu tidak dipersoalkan lagi. Tetapi, bagi orang yang bergelut dengan masalah bahasa penetapan itu harus didasarkan pada penjelasan dan pertimbangan yang rasional dan memadai secara ilmiah.
Untuk pemakai bahasa (bahasawan) kebanyakan,  sudah mengetahui bahwa kata ganti diri, yang mengacu kepada manusia atau yang dianggap manusia, seperti saya, kami, mereka, dan dia pasti ditulis dengan huruf kecil kecuali bila terdapat pada awal kalimat dan yang mengacu pada Tuhan ditulis dengan huruf kapital.  Bandingkan kalimat (f) yang merujuk kepada Tuhan.
(e)      Mereka memberi kami kenangan berharga
(f)       Pendeta berdoa; “Terpujilah Engkau Tuhan langit dan bumi”.
Pedoman EYD perihal pemakaian huruf kapital, pada butir A point 14 terdapat ketentuan yang menegaskan bahwa kata-kata perkera­batan seperti bapak, ibu, saudara, adik, dan kakak bila digunakan dalam penyapaan dan acuan maka huruf awalnya harus ditulis dengan huruf kapital. Bandingkan penulisan kata bapak  (sebagai acuan) pada kalimat (g) dan sebagai bentuk sapaan pada kalimat (h) serta sebagai istilah kekerabatan atau perkerabatan pada kalimat (i) berikut:  
(g)      Pak John berkata, "Adik-adik sekalian, Bapak harap kalian taat pada aturan yang ada."
(h)     Siswa bertanya kepada gurunya, "Apakah Bapak mau menolong saya?"
(i)        Aleks menjaga bapaknya di rumah sakit.
Orang umumnya dapat mengerti penulisan kata bapak pada ketiga kalimat di atas. Persoalan timbul berkenaan dengan penulisan kata anda  akibat ketidakjelasan status kata anda itu apakah termasuk kata ganti atau kata perkerabatan.
Lalu bagaimana kita berargumentasi atas ketentuan EYD di atas? Kita harus memberikan penjelasan lain yang berkaitan dengan tindak komunikasi yang berkaitan dengan masalah sosiolinguistik. Kita semua sepakat bahwa kata anda  dapat menggantikan kata kamu atau engkau. Pemilihan bentuk engkau atau kamu dalam tindak berbahasa memerlukan kepekaan atau citra berbahasa karena berkaitan erat dengan sosiolinguistik. Secara sosial orang hanya dapat menggunakan kata kamu dan engkau terhadap orang yang dianggap setaraf atau lebih rendah kedudukan, usianya. Sebagai perbandingan, kita mengambil contoh dalam bahasa asing. Kata anda, engkau, kamu dalam bahasa Inggris hanya dapat terwakilkan dalam satu bentuk yaitu kata ‘you’.  Kata 'you’ dapat digunakan terhadap siapa saja, entah kepada ayah, kepada adik, kepada presiden, maupun kepada petani, nelayan, siswa tanpa pembedaan berdasarkan status. Kata anda juga diharapkan dapat digunakan sebagai kata ganti orang kedua tunggal senilai dengan kata you bahasa Inggris itu. Kalau kita mau berpegang prinsip bahwa kata anda adalah kata ganti diri yang paralel/sekategori dengan bentuk kamu, engkau, dan you), maka penulisannya tetap harus dengan huruf kecil, kalau merujuk kepada manusia.  Kalau merujuk kepada Tuhan harus ditulis dengan huruf kapital.
Berkaitan dengan masalah citra bahasa bentuk anda, engkau, kamu, saudara tidak bisa disamaratakan pemakaiannya seperti pada bahasa Inggris. Penggunaan bentuk itu secara implisit menuntut adanya sikap hormat dari penutur terhadap mitratutur (wacana lisan) antara penulis dan pembaca (wacana tulisan). Dan, cara yang paling mudah untuk menyatakan makna niatan rasa hormat itu adalah dengan mengistimewakan penulisan kata anda dan saudara itu dengan huruf kapital seperti pada contoh (j) dan (k) berikut:
(j)        Surat permohonan Anda telah kami terima
(k)      Lamaran Anda kami terima dan untuk itu Saudara diminta menghadap pimpinan.
Kata Anda dan Saudara pada kalimat (j) dan (k) dapat diganti dengan kata kamu (huruf awal kecil) sehingga kita dapatkan kalimat (l) dan (m) berikut:
(l)        Surat permohonan kamu telah kami terima
(m)   Lamaran kamu kami terima dan untuk itu kamu diminta menghadap pimpinan.
Mempertimbangkan aspek tatakerama (sopan-santun) berbahasa, bentuk (j) dan (k) terasa lebih bercitarasa terhormat dibandingkan dengan kalimat (l) dan (m).
Setelah mengikuti uraian di atas tentu hal yang  menjadi pegangan bagi kita adalah melihat aturan ejaan itu hanyalah sebuah kovensi grafis, kesepakatan dalam tulis-menulis. EYD adalah konvensi yang harus kita patuhi. Termasuk kaidah penulisan kata anda yang harus dimulai dengan huruf kapital menjadi Anda. 

1 komentar:

  1. Ada lagi gak contoh yang lain. Masih butuh tambahan contoh. Biar lebih komplit. Tidak setengah-setengah penjelasannya

    BalasHapus