Selasa, 26 Juni 2012

Kesalahan Pebruari sampai Nopember



47.Kesalahan Pebruari sampai Nopember

Ketika pengasuh rubrik bahasa ini merayakan hari ulang tahun (HUT) kelahirannya , beberapa lembar kartu ucapan selamat diterimanya dengan senang hati. Kartu-kartu ucapan selamat itu bervariasi dalam bentuk, warna dan ucapan di dalamnya. Salah satu hal yang menarik dari kartu ucapan selamat itu adalah variasi penulisan nama bulan seperti pada kalimat (1) dan (2) berikut:
(1)   Saya Saudaramu mengucapkan selamat ulang tahun ke-36 pada tanggal 8 Pebruari 2003.
(2)   Mohon maaf karena saya tak dapat hadir pada HUT-mu tanggal 8 Februari 2003.
Memperhatikan variasi penulisan nama bulan ini, kami teringat akan variasi lain yang pernah tertulis pada  beberapa surat   untuk Seminari Kisol dari dinas atau instansi pemerintah. Variasi itu terlihat pada contoh (3), (4), (5) berikut:
(3)   Ruteng, 4 November 2002
(4)   Pertemuan dimaksud akan berlangsung hari Kamis 27 Nopember 2002
(5)   Kegiatan kami berlangsung mulai dari Pebruari hingga bulan Nopember tahun 2002
Berdasarkan contoh (1) s.d. (5) di atas kita temukan variasi penggunaan bentuk Februari-Pebruari dan November-Nopember. Penggunaan bentuk yang bervariasi atau bentuk kembar seperti ini dalam konteks komunikasi biasa tentu saja tidak perlu dan tidak harus dipersoalkan. Konteks tutur, konteks wacana yang menggunakan bentuk-bentuk itu jelas tidak menimbulkan salah pengertian atau membawa tafsiran bercorak taksa (ambigu) karena baik bentuk Februari maupun Pebruari; bentuk November maupun Nopember memiliki titik acuan (referen) yang sama yakni nama bulan ke-2 dan bulan ke-11 dalam tarikh Masehi.
Variasi pemakaian bentuk-bentuk seperti pada contoh di atas akan dipermasalahkan kalau kita dihadapkan pada persoalan bentuk yang baku dan tidak baku menurut kaidah Ejaan Yang Disempurnakan. Jika kita berbicara dalam konteks kaidah, maka kita dihadapkan pada pilihan antara bentuk yang benar, baku dan bentuk yang salah atau yang tidak baku. Meskipun acuan (referen) bentuk  yang dipilih itu sama, dalam kaitan dengan kecermatan dan kepatuhan pada kaidah standar berbahasa, pemakai bahasa (bahasawan) harus taat pada norma, kaidah sekaligus memaksanya memilih bentuk yang bukan hanya baik tetapi benar. Kecermatan memilih bentuk yang tepat juga menggambarkan kepekaan, kecintaan bahasawan terhadap bahasa Indoensia. Kaidah dan pedoman EYD dibuat karena ada penyimpangan dan sekaligus untuk mengatasi penyimpangan itu.
Lalu bagaimana kita menjelaskan variasi pemakaian bentuk-bentuk seperti pada contoh di atas? Manakah bentuk yang baku dan mana bentuk yang tidak baku? Dengan kata lain, manakah bentuk yang baik dan mana bentuk yang baik sekaligus benar? Untuk menjawab masalah seperti ini kita harus merunut asal-usul kata atau bentuk-bentuk itu.
Februari  dalam penanggalan Masehi merupakan nama bulan yang ke-2. Semula, dalam penanggalan Romawi Kuno, bulan Februari merupakan bulan ke-12 karena sistem penanggalannya dihitung mulai dengan bulan Maret. Tahun diawali dengan misim semi. Kata Februari (Inggris February) semula  diambil dari kata Februare yang berarti membersihkan. Bulan Februari  dalam konteks Romawi Kuno  dijadikan bulan pembaharuan dan pembersihan diri.
November yang kini (dalam tarikh Masehi) menempati urutan nama bulan ke-11, dalam penanggalan Romawi kuno menempati urutan ke-9. Hal ini mengacu pada perhitungan angka dalam bahasa Latin (Novem artinya sembilan).  Hal ini cocok dengan perhitungan bulan yang dimulai dengan bulan Maret. Nama ini juga dipakai, dipertahankan dengan latar belakang sejarah untuk menghormati Tiberius.
Jika kita memperhatikan argumentasi dan penjelasan di atas, maka penggunaan dan penyerapan kata itu ke dalam bahasa Indonesia adalah Februari (penggantian /y/ dengan /i/ jika diserap dari bahasa Inggris [February] bukan Pebruari, bukan Pebruary.  Sementara itu, penggunaan dan penyerapan bentuk November diserap secara utuh bukan Nopember (karena /v/ pada kata itu tidak dapat diganti dengan /p/).
Jadi contoh pemakaian bentuk Pebruari pada kalimat (1) dan (5) salah. Demikian juga pemakaian bentuk Nopember pada kalimat (4) dan (5) salah. Pemakaian bentuk Februari dan November yang benar hanya pada contoh (2) dan (3). Februari dan November merupakan bentuk baku sedangkan Pebruari dan Nopember merupakan bentuk tidak baku.**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar