Selasa, 26 Juni 2012

Sebab Ketidakbakuan Kata



43. Sebab Ketidakbakuan Kata


Dalam praktik berbahasa, terutama, bahasa tulis sering dijumpai bentuk-bentuk kembar yang membingungkan. Kita dapat menjumpai bentuk paraktek-praktik; isin-ijin-izin; Pebruari-Februari; kompleks-komplek; bus-bis; Senin-Senen; belinjo-melinjo; wadas-cadas; dll. Bentuk kembar seperti ini jelas membingungkan pembaca. Kebingungan tersebut terjadi pada saat pembaca harus memilih dan menentukan pilihan atas bentuk yang baku. Untuk menghindari kebingungan ini, perlu kiranya kita mencari sebab-musabab kesalahan penulisan kata dalam bahasa Indonesia.  Sebab-sebab ketidakbakuan kata dalam bahasa Indonesia ini antara lain karena ketidaktahuan, kebiasaan yang salah (salah kaprah), sikap hidup masyarakat bahasa yang kurang teliti, tidak cermat. Jadi, ada sebab yang terkait dengan aspek kompetensi (penguasaan kaidah linguistik) dan juga aspek performansi (praktik berbahasa pada tataran pragmatik).
Baku atau tidak bakunya suatu kata dapat ditentukan berdasarkan fonologinya. Menurut Moeliono (1995:106-107) perbedaan fonologi meliputi  tujuh hal yaitu: (a) Penggantian (alternasi) Vokal /i/-/e/ misalnya pada  kata Senin (baku) dan Senen (tak baku); (b) Penggantian (alternasi) Konsonan /f/-/p/ misalnya pada kata fakta (baku) dan pakta (tidak baku); (c) Penyederhanaan gugus Vokal /i+e/-/i/ misalnya pada kata varietas (baku) dan varitas (tak baku); (d) Penyederhanaan gugus Konsonan /-ks/-/k/ misalnya pada kata kompleks (baku) dan komplek (tidak baku); (e) Jumlah fonem frikatif dalam bentuk baku ditemukan fonem /f/, /s/, /z/, /x/,/h/ sedangkan dalam bentuk tidak baku ditemukan fonem /s/,/h/. Misalnya fonem/z/-/s/ pada kata izin (baku) dan isin (tak baku) (f) Penyederhanaan diftong /au/-/o/; /ai/-/e/, misalnya pada kata pulau (baku) dan pulo (tak baku); santai (baku) dan sante (tidak baku); (g) Bentuk yang hiper baku (hiperkorek) misalnya kata pihak (baku) dan fihak (tidak baku). Berikut diuraikan tentang 12 sebab ketidakbakuan kata dalam bahasa Indonesia.

1. Penggantian Vokal membuat sebuah kata baku menjadi tidak baku dengan rincian:
a.      Vokal /a/ diganti dengan vokal /e/ contoh: antena-antene; akta-akte; lemas-lemes; gemas-gemes; bundar-bunder
b.      Vokal /a/ diganti dengan vokal /i/ contoh: aktual-aktuil; formal-formil; esensial-esesiil; fungsional-fungsionil
c.      Vokal /a/ diganti dengan vokal /o/ contoh: fitrah-fitroh; fauna-founa; istirahat-istirohat
d.      Vokal /e/ diganti dengan vokal /a/ contoh: glukose-glokosa; jemaah-jamaah; kategori-katagori
e.      Vokal /e/ diganti dengan vokal /i/ contoh:alinea-alinia; debit-dibit; celaka-cilaka;komplet-komplit
f.        Vokal /i/ diganti dengan vokal /e/ contoh: April-Aprel; biaya-beaya; debitur-debetur; dividen-deviden
g.      Vokal /o/ diganti dengan vokal /u/ contoh: algojo-algoju; dos-dus; gerobak-gerubak; bongkah-bungkah
h.      Vokal /u/ diganti dengan vokal /e/ contoh: kritikus-kritikes; drum-drem; afdruk-afdrek
i.        Vokal /u/ diganti dengan vokal /i/ contoh: bus-bis; komunis-kominis; kostum-kostim
j.        Vokal /u/ diganti dengan vokal /o/ contoh: bisul-bisol; direktur-direktor; gua-goa; kolumnis-kolomnis
2. Penambahan Vokal pada kata baku sehingga menjadi tidak baku
a.      Penambahan vokal /a/ misalnya harfiah-harafiah; hiperbol-hiperbola; narkotik-narkotika
b.      Penambahan vokal /e/ misalnya asli-aseli; film-filem; helm-helem
3. Penghilangan vokal pada bentuk baku menjadikan kata tidak baku
a.      Penghilangan vokal /a/ misalnya antena-anten; aulia-ulia; likuida-likuid
b.      Penghilangan vokal /e/ misalnya elite-elit; kelas-klas; cokelat-coklat
c.      Penghilangan vokal /i/ misalnya imigran-imgran; imperialis-imperalis
d.      Penghilangan vokal /u/ misalnya kuintal-kintal; aluminium-alminium
4. Pembentukan deret vokal pada bentuk baku menjadikan kata tidak baku
a.      Deret vokal /aa/ dari /a/ misalnya: diktat-diktaat; duplikat-duplikaat
b.      Deret vokal /ee/ dari /e/ misalnya: apotek-apoteek
c.      Deret vokal /ou/ dari /u/ misalnya: grup-group; akuntan-akountan
d.      Deret vokal /oo/ dari /o/ misalnya: dialog-dialoog; katalog-kataloog

5. Penyederhanaan deret vokal
a.      Deret vokal /ae/ menjadi /e/ misalnya: aerobik-erobik; aerogram-erogram
b.      Deret vokal /au/ menjadi /o/ misalnya: aubade-obade; audio-odio; autentik-otentik
c.      Deret vokal /eu/ menjadi /e/ misalnya: eulogi-elogi; eufemisme-efemisme
d.      Deret vokal /ie/ menjadi /i/ misalnya hierarki-hirarki; karier-karir
e.      Deret vokal /oo/ menjadi /o/ misalnya koordinasi-kordinasi; kooptasi-koptasi
6. Penggantian Konsonan
a.      Konsonan /b/-/p/ misalnya: akrab-akrap; kutub-kutup; bap-bap
b.      Konsonan /b/-/m/ misalnya: belinjo-melinjo; bengkarung-mengkarung
c.      Konsonan /b/-/w/ misalnya: baja-waja; beker-weker; batas-watas
d.      Konsonan /d/-/t/ misalnya: abad-abat; tekad-tekat
e.      Konsonan /f/-/p/ misalnya: aktif-aktip; fisik-pisik; hafal-hapal
f.        Konsonan /g/-/j/ misalnya: detergen-deterjen; energi-enerji
g.      Konsonan /g/-/s/ misalnya: energi-enersi; geologi-geolosi
h.      Konsonan /k/-/c/ misalnya: faktur-factur; aktor-actor
i.        Konsonan /k/-/g/ misalnya: ajek-ajeg; rembuk-rembug; gubuk-gubug
j.        Konsonan /n/-/m/ misalnya: feminin-feminim; imun-imum
k.      Konsonan /n/-/ng/ misalnya: brankas-brangkas; insang-ingsang
l.        Konsonan /p/-/b/ misalnya: baptis-babtis; adopsi-adobsi
m.    Konsonan /s/-/z/ misalnya: asas-azas; bawasir-bawazir; jasad-jazad
n.      Konsonan /t/-/d/ misalnya: baut-baud; hajat-hajad; jagat-jagad
o.      Konsonan /v/-/f/ misalnya: avtur-aftur; festival-festifal
p.      Konsonan /z/-/s/ misalnya: bazar-basar; horizon-horison
q.      Konsonan /k/-/’/ misalnya:dakwah-da’wah; iktikad-i’tikad
7. Penggantian antara Konsonan-Vokal; Vokal-Konsonan
a.      Konsonan /w/-/u/ misalanya: jadwal-jadual
b.      Konsonan /u/-/w/ misalanya: uang-wang; kuantitas-kwantitas
c.      Konsonan /i/-/y/ misalanya: bahagia-bahagya; batalion-batalyon 
8. Penambahan Konsonan
a.      Penambahan/h/ misalnya: cuma-cumah; gaji-gajih; imbau-himbau
b.      Penambahan/’/ misalnya: dai-da’i; Jumat-Jum’at
c.      Penambahan/n/ misalnya: cuma-cuman; asuransi-ansuransi
d.      Penambahan/s/ misalnya: fonetik-fonetiks; grafik-grafiks
e.      Penambahan/t/ misalnya: analis-analist; kontes-kontest
f.        Penambahan/w/ misalnya: duit-duwit; kuat-kuwat; luak-luwak
g.      Penambahan/y/ misalnya: bea-beya; kampiun-kampiyun
9. Penghilangan Konsonan
a.      Penghilangan /h/ misalnya: berahi-berai; bodoh-bodo; jahit-jait
b.      Penghilangan /k/ misalnya: acik-aci; ekspres-espres; kecoak-kecoa
c.      Penghilangan /s/ misalnya: elips-elip; kualitas-kualita
10. Pembentukan deretan Konsonan
a.      Konsonan /bb/ dari /b/ misalnya: hobi-hobbi; fobi-fobbi
b.      Konsonan /bh/ dari /b/ misalnya: bakti-bhakti; bayangkara-bhayangkara
c.      Konsonan /dl/ dari /d/ misalnya: hadir-hadlir; fardu-fardlu
d.      Konsonan /dh/ dari /d/ misalnya: budi-budhi; darma-dharma
e.      Konsonan /kh/ dari /k/ misalnya: arkais-arkhais; kabar-khabar
f.        Konsonan /mm/ dari /m/ misalnya: gramatika-grammatika
g.      Konsonan /ngg/ dari /ng/ misalnya: linguis-lingguis; kongres-konggres
h.      Konsonan /ll/ dari /l/ misalnya: ilegal-illegal; ilusi-illusi
i.        Konsonan /ss/ dari /s/ misalnya: brosur-brossur; fosil-fossil;
j.        Konsonan /sy/ dari /s/ misalnya: insaf-insyaf; laskar-lasykar
k.      Konsonan /th/ dari /t/ misalnya: apotek-apothek; batin-bathin; etis-ethis
l.        Konsonan /dz/ dari /z/ misalnya: azab-adzab; azan-adzan
11. Penyederhanaan deretan Konsonan
a.      Konsonan /kh/ menjadi /h/ misalnya: akhir-ahir; akhlak-ahlak
b.      Konsonan /kh menjadi /k/ misalnya: afiks-afik; konteks-kontek
c.      Konsonan /ks/ menjadi /k/ misalnya: afiks-afik; konteks-kontek
d.      Konsonan /sy/ menjadi /s/ misalnya: asyik-asik; isyarat-isarat
12. Pembentukan kata
a.      Kata berawalan di- dengan kata dasar berunsur -ir  misalnya: dibokade-diblokir; didominasi-didominir; dikombinasi-dikombinir
b.      Kata berawalan di- dengan kata dasar misalnya: dikelola-dilola; diubah-dirubah; diimbau-dihimbau.
Kata berawalan di- dengan kata dasar yang salah berakhiran –kan misalnya: ditemukan-diketemukan; dipergelarkan-dipagelarkan.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar