Senin, 04 Juni 2012

Pengetrapan Atau Penerapan?



27. Pengetrapan Atau Penerapan?

Kata bentukan pengetrapan, pengeterapan, peneterapan, dan penerapan, sering kita jumpai dalam pemakaian bahasa Indonesia, baik tertulis maupun lisan.  Di samping bentuk-­bentuk tersebut kita dapati pula mengetrapkan, mengeterapkan, menetarapkan, dan menerapkan.  Timbul pertanyaan: bentuk manakah yang betul, pengetrapan, pengeterapan, peneterapan, atau penerapan?  Mengetrapkan, mengeterapkan, meneterapkan, atau menerapkan?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut lebih dulu harus kita tetapkan kata dasarnya.  Apakah kata dasarnya etrap, eterap, teterap atau terap.  Kalau kata dasarnya etrap bentukan yang betul ialah mengetrapkan, dietrapkan, dan pengetrapan.  Kalau kata dasarnya teterap kata bentukannya meneterapkan, diteterapkan, dan peneterapan.  Sedang kalau kata dasarnya terap bentukan selanjutnya menjadi menerapkan, diterapkan, penerapan.
Dalam bahasa Indonesia, awalan meN- dan peN ­mempunyai bermacam-macam bentuk.  Macam-macam bentuk meN- dan peN- itu ditentukan oleh macam fonem awal pada kata dasarnya (konsep alomorf).  Awalan meN- dan peN- berbentuk mem- dan pem- apabila kata dasamya diawali dengan konsonan /p/, /b/, dan  /f/.  MeN- dan peN- berbentuk men- dan pen- apabila fonem awal kata dasarnya /t/ dan /d/. Awalan meN- dan peN- berbentuk meny- dan peny- jika kata dasamya diawali dengan konsonan /s/. Awalan meN- dan peN- berbentuk meng- dan peng- jika kata dasarnya berawal dengan konsonan k, kh, g, atau diawali vokal. Dalam hubungannya dengan awalan meN- dan peN- itu, konsonan yang mengawali kata dasar itu ada yang tetap dan ada yang hilang.  Konsonan yang mengawali kata dasar itu tetap apabila konsonan tersebut bersuara, dan akan hilang apabila konsonan tersebut konsonan tak bersuara, kecuah konsonan c.
Kembali kepada pertanyaan di atas, manakah kata dasar yang betul: etrap, eterap, teterap, atau terap?  Kata dasar tersebut pinjaman dari bahasa Jawa trap.  Dalam bahasa Jawa kata dasar trap dapat dibentuk menjadi tumrap, patrap, ngetrapake.  Kata dasar trap dan bahasa Jawa itu menjadi terap dalam bahasa Indonesia, karena dalam bahasa Indonesia asli tidak dikenal kelompok (gugus konsonan) /tr/.  Seperti sutra menjadi sutera, putra menjadi putera, trap berubah menjadi terap, lebih-lebih karena kata itu hanya terdiri atas satu suku kata.
Kata dasar terap dibentuk menjadi menerapkan, diterapkan, terapan, penerapan.  Peminjaman kata tersebut dari bahasa Jawa didorong oleh kebutuhan untuk menyatakan pengertian yang dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan kata-kata to apply dan applied.  Kata menerapkan digunakan untuk menerjemahkan kata to apply, sedangkan terapan untuk menyatakan pengertian applied.  Applied science, applied linguistics, applied psychology diterjemahkan menjadi ilmu terapan, linguistik terapan, dan ilmu jiwa terapan.
Jadi, bentuk manakah yang betul?  Pengetrapan, peneterapan, pengeterapan, atau penerapan? Mengetrapkan, meneterapkan, mengeterapkan, atau menerapkan? Jawabnya ialah bahwa dari kata dasar terap bentukan yang betul ialah menerapkan, diterapkan, terapan, dan penerapan **

2 komentar:

  1. DISKUSI YUK!!! Terhadap konsep meN- yang bertemu dengan bentuk dasar /p,b,f/ memang sudah jelas, yang membuat bingung teman! Terhadap inskonsistensian /p/ setelah mem- (yang beralomorf atau berasimilasi), terutama terhadap contoh berikut:
    A. /p/ tetap setelah mem-
    5. meN- + percaya = mempercayai
    6. meN- + perkakas = memperkakas (kan)
    7. meN- + perkara = memperkarakan
    8. meN- + perkosa = memperkosa
    9. meN- + pesona = mempesona
    10. meN- + punya = mempunyai

    B. BERUBAH
    11. meN- + periksa = memeriksa bukan memperiksa
    12. meN- + perintah = memerintah bukan memperintah
    13. meN- + perangkap = memerangkap bukan memperangkap


    BalasHapus
  2. SETELAH MERUJUK KAMUS KBBI TERBARU!!!
    AKHIRNYA, KASUS INI TERPECAHKAN.
    -----------------------------------------------------
    akan tetapi bagaimana pada kata meN- + punya = mempunya(i)

    BalasHapus