Minggu, 03 Juni 2012

Bantuan Moril dan Materiil



23. Bantuan Moril dan Materiil

Bantuan itu ada yang berupa uang, barang, jasa atau pikiran.  Dulu dikatakan sebagai bantuan moril dan materiil.  Bantuan materiil, berupa barang atau uang, bantuan moril berupa jasa atau pikiran.
Kata moril dan materiil itu diserap dari bahasa Belanda. Kata-kata sifat lainnya yang kita serap dari bahasa tersebut misalnya:  idiil, prinsipiil, esensiil, emosionil, strukturil, fungsionil.  Karena sekarang hubungan bahasa Indonesia lebih dekat dengan bahasa Inggris daripada bahasa Belanda, maka kata-kata sifat itu kita bentuk sesuai dengan bentukan dalam bahasa Inggris, bukan dengan akhiran -il melainkan -al, menjadi: ideal, prinsipal, esensial, emosional, struktural, dan fungsional.  Sesuai dengan itu bantuan moril menjadi bantuan moral, dan bantuan materiil menjadi bantuan material.
Mula-mula kita tentu merasa kurang "sreg", kata-kata itu rasanya kurang kena dengan yang kita maksudkan.  Sebelumnya kata moril dan moral sudah ada dengan makna yang berbeda, begitu juga idiil dan ideal.  Idiil pada landasan idiil berbeda maknanya dengan ideal pada suami yang ideal.  Kata material kadang-kadang mengingatkan kita pada bahan bangunan.  Kalau ada ucapan terima kasih atas bantuan material kita membayangkan ada yang menyumbang semen, pasir atau batu bata.
Pada tahap awal kejanggalan-kejanggalan itu memang terasa.  Tetapi prinsip perubahan dari -it ke -at itu wajib kita patuhi.  Jadi, hendaknya kita tidak lagi menggunakan kata-kata strukturil, fungsionil, emosionil, fundamentil, melainkan struktural, fungsional, emosional, fundamental.  Kekacauan makna akibat adanya pasangan-pasangan moril dan moral, idiil dan ideal, materiil dan material tidak akan terjadi apabila kata-kata itu sudah berada dalam jalinan atau konteks kalimatnya.  Dengan kata lain, jalinan kalimat akan menentukan makna mana yang dimaksud.  Di samping itu, kita dapat juga menggunakan bentukan dalam bahasa Indonesia sendiri, misalnya satuan kebahasaan (untuk satuan linguae, makna ketatabahasaan (untuk makna gramatikal, alasan yang mendasar atau dasariah (untuk alasan yang fundamental), bantuan yang berupa benda (untuk bantuan material, kejutan budaya (untuk cultural shock).
Jadi, yang betul bukan bantuan moril atau spirituil, melainkan bantuan moral dan spiritual.  Bukan bantuan materiil, melainkan bantuan material.

4 komentar: