Selasa, 26 Juni 2012

Di hari Minggu ia tiba pada rumah Paman



48. Di hari Minggu ia tiba

pada rumah Paman


Judul rubrik ini kami ambil dari penggalan kalimat yang ditulis  seorang siswa kelas I SLTP. Sebagai pembaca, kita tentu memahami maksud yang hendak disampaikan siswa itu melalui kalimat tersebut. Lebih dari itu, kita mungkin menerima kalimat seperti ini, karena melihat tingkat pendidikan penulis atau penuturnya yang diyakini belum mengetahui banyak masalah tata bahasa apalagi kaidah kebahasaan yang standar. 
Tetapi, bagaimana halnya kalau bentuk-bentuk seperti ini muncul dalam wacana jurnalistik yang nota bene mengemban fungsi edukatif termasuk  pendidikan dari aspek berbahasa? Ada begitu banyak contoh yang mirip dengan bentuk seperti pada judul di atas yang dapat diangkat dalam ulasan ini antara lain seperti pada kalimat berikut ini:
(1)   Juventus akan bertemu Barcelona untuk pertama kalinya di kompetisi Eropa… (Surya Flores, Senin, 24 Maret 2003 hlm.12)
(2)   Tapi di dua final berturut-turut tersebut gagal memenuhi ambisi… (Idem)
(3)   Pada musim kompetisi 1999-2000 Barceleona berpeluang  merebut piala Eropa (Idem)
(4)   Di barisan belakang ada nama-nama beken lainnya… (Flores Pos, Sabtu 4 Mei 2002 hlm.12)
Kalau kita mencermati judul rubrik ini dan membandingkannya dengan kalimat (1) sampai dengan kalimat (4), maka kita sebenarnya diperhadapkan pada masalah pilihan bentuk yang benar, pemakaian yang benar kata depan di dan kata depan pada. Sepintas, kedua kata depan itu tampaknya bermakna sama tetapi kalau dipertautkan dengan konsep berbahasa baku maka diperlukan pembedaan secara lebih cermat.
Pembaca pasti menangkap makna suratan dan makna niatan kalimat (1) dan (2) tetapi pemakaian kata depan (preposisi) di pada dua kalimat itu perlu dipersoalkan. Bentuk di sebagai preposisi dikelompokkan sebagai preposisi monomorfemis. Preposisi monomorfemis adalah preposisi yang hanya terdiri  dari satu morfem sehingga tidak dapat diperkecil lagi. Contoh lain preposisi jenis ini adalah bagi, untuk, buat, guna, dari,dengan, karena,sebab, ke, oleh, pada, tentang, dan sejak (bdk. TBBI, 1998 hlm. 230-231).
Deretan preposisi ini dapat dikelompokkan fungsinya (a) penanda hubungan peruntukan (bagi, untuk, buat, guna); (b) penanda hubungan asal,arah milik (dari); (c) penanda hubungan kesertaan, cara, alat (dengan); (d) penanda hubungan sebab (sebab, karena); (e) penanda hubungan arah (ke); (f) penanda hubungan pelaku (oleh); (g) penanda hubungan tempat, waktu (pada); (h) penanda hubungan ikhwal (tentang); (i) penanda hubungan urutan waktu (sejak).
Preposisi di menandai hubungan tempat berada(nya) susuatu yang lebih kenal sebagai keterangan tempat dan biasanya diikuti kata berkategori benda (nomina). Penggunaan preposisi di pada kalimat (1) tidak menandai hubungan yang menyatakan tempat melainkan menandai hubungan yang menyatakan waktu. Hal ini diperjelas kalau dibandingkan dengan kalimat (3) yang menggunakan preposisi pada sebagai penanda hubungan yang menyatakan waktu. Pemakaian kata musim [pada musim kompetisi dalam kalimat (3)] jelas menyatakan hubungan tentang waktu.
Lalu, pemakaian kata depan di   kalimat (4) dan pada kalimat (3) secara tepat menandai hubungan yang menyatakan tempat yang diperjelas dengan kata ‘belakang’ dan menandai hubungan waktu yang diperjelas dengan kata ‘musim’.
Setelah kita memahami uraian yang sangat teknis seperti ini, kita harus kembali pada hal praktis untuk melihat kembali kebenaran dan kebakuan pemakaian dua kata depan atau preposisi pada judul ulasan dalam rubrik ini. Kalau kita, sebagai pembaca, memiliki latar belakang pengetahuan bahasa yang memadai, maka kita akan secara langsung merasakan kejanggalan atau ketidakbakuan penggunaan preposisi di dan pada dalam judul itu. Bagi siswa setingkat kelas I SLTP,  judul itu dianggapnya bukan hanya baik tetapi lebih dari itu dinilai sebagai bentuk yang benar.
Tentu lain halnya, kalau kita sungguh-sungguh mencermati ulasan tadi. Kita akan segera menilai penggunaan preposisi di dan pada dalam judul ini tidak baik dan tidak benar. Argementasinya amat sederhana. Hari Minggu itu adalah keterangan waktu yang menuntut kehadiran preposisi pada sebagai unsur penandanya. Sementara itu, rumah sebagai nomina mengharuskan hadirnya preposisi di yang memungkinkan kata rumah itu menjadi penanda hubungan keterangan tempat.
Tugas kita yang terakhir tidak lain membenahi judul ulasan ini serta contoh kalimat (1) dan kalimat (2) di atas.  Yang kita lakukan tidak lain menggunakan preposisi di dan pada  secara tepat sesuai fungsi yang dipersyaratkan oleh masing-masing preposisi itu. Kita harus mengubah judul “*Di hari Minggu ia tiba pada rumah paman” menjadi “Pada hari Minggu ia tiba di rumah paman”*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar