Sabtu, 02 Juni 2012

Agar, Supaya, dan Biar



10. Agar, Supaya, dan Biar


Kata tugas supaya dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menyatakan hubungan tujuan. Contoh:
(1)    Adik merendam pakaian ke dalam larutan deterjen supaya bersih.
Dalam  kalimat (1) di atas kata  ‘supaya’ menghubungkan ‘adik merendam pakaian ke dalam larutan deterjen’ dengan tujuannya yaitu kata ‘bersih’. Kata perangkai lain yang mempunyai tugas yang sama ialah agar. Contoh:
(2)    Siswa belajar tekun agar tidak dimarahi guru dan orang tua mereka.
(3)    Ditutupnya jendela itu agar debu tidak masuk ke dalam kamarnya.
Tujuan dari belajar tekun (kalimat 2) dan ditutupinya jendela (kalimat 3) itu dihubungkan dengan kata perangkai agar, yaitu tidak dimarahi guru dan orang tua mereka serta debu tidak masuk ke dalam kamarnya. Perbedaan antara pemakaian supaya dan agar yakni agar menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat keterangan tujuan yang cukup panjang.
(4)    Disimpannya surat itu baik-baik agar tidak diketahui oleh ayahnya.
Kata perangkai agar jarang sekali (tidak begitu lazim) digunakan apabila tujuan itu hanya dinyatakan dengan satu kata seperti contoh berikut:
       (5)* Dicucinya pakaian itu agar bersih atau
       (6)* Ditambahkannya gula agar manis. 
Dalam kalimat-kalimat tersebut lebih tepat digunakan kata perangkai supaya. Apabila tujuan itu berupa anak kalimat yang panjang sering juga digunakan agar supaya.
(6) Surat itu disimpannya baik-baik agar supaya tidak diketahui oleh orang tuanya.
Pengguna bahasa Indonesia sering mencampur-adukkan pemakaian kata agar, supaya, dan kata biar. Orang umumnya salah menduga bahwa kata biar itu bermakna sama dengan kata perangkai seperti agar dan supaya.
Dalam bahasa Indonesia kata biar tidak menyatakan hubungan tujuan seperti supaya dan agarBiar dalam bahasa menyatakan konsesif (konjungsi atau klausa yang menyatakan keadaan atau kondisi yang berlawanan dengan dengan apa yang dinyatakan di dalam klausa utama), biar mengantar bagian kalimat yang isinya sebenarnya justru tidak dikehendaki.  Contohnya:
(7) Biar  tahun ini saya tidak lulus ujian masuk.
(8) Biar lambat asal selamat.
(9) Biar peluru menembus kulitku.
Jadi penggunaan biar sebagai kata perangkai yang menyatakan tujuan itu tidak tepat.  Sebaiknya digunakan supaya bukan biar.  Bandingkan contoh berikut. (10)* Berobatlah ke dokter  spesialis biar lekas sembuh!
     (11)* Makanlah banyak-banyak biar lekas besar
Seharusnya: (10) Berobatlah ke dokter  spesialis supaya lekas sembuh! 
                       (11)  Makanlah banyak-banyak supaya lekas besar

1 komentar:

  1. KBBI: biar/bi·ar/ p 1 cak agar; supaya: biasakan mandi pagi -- sehat; 2 kata penghubung untuk menyatakan hal-hal yang tidak bersyarat; meskipun; biarpun: -- hidup melarat, tetapi tenang; -- lambat asal selamat;

    BalasHapus